Emak
Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki, penuh darah... penuh nanah
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki, penuh darah... penuh nanah
Seperti udara... kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas...ibu...ibu
Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu
Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
Dengan apa membalas...ibu...ibu....
Seperti udara... kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas...ibu...ibu
(Ibu By. Iwan Fals)
Ibu atau yang selalu kupanggil emak adalah sosok yang sangat berharga bagi aku. Emak menjadi sebuah penyemangat aku dalam menjalani hidup ini. Emak yang sudah mengandung aku selama Sembilan bulan, emak yang selalu memberikan air susunya untukku, emak yang dengan tulus membesarkan aku, emak yang memanjakan aku, emak yang meneteskan air matanya bila melihat aku terbaring sakit, emak yang selalu mengkhawatirkan aku bila aku jauh dari sisinya, emak yang selalu mendoakan aku disetiap saat doa-doanya.
Aku sangat bersyukur dengan segala hal yang pernah aku lalui. Aku sangat bersyukur atas semua apa yang telah diberi Tuhan buat aku, baik itu cobaan ataupun sebuah nikmat. Bagi aku sekarang selama aku masih bisa mendapatkan kasih sayang dan pelukan hangat emak itu adalah hal yang sangat berharga yang tak bisa tergantikan oleh apapun.
Tulisan ini sengaja aku buat sebagai pengingat maupun penyemangat buat aku, agar aku selalu ingat bahwa emak adalah suatu yang berharga dalam hidupku.
Aku berharap syair lagu dari Iwan Fals yang berjudul ibu, dan sedikit tulisan aku mengenai ibu bisa menjadi inspirasi buat para blogger ataupun pembaca tulisan aku to selalu sadar bahwa emak adalah hal terindah yang kita miliki. Dan aku berharap kalimat indah dibawah ini bisa menjadi renungan buat kita agar kita selalu sayang kepada emak. Tulisan ini aku kutip dari sebuah video yang ada di youtobe.
Kenanglah ibu yang menyayangimu
Untuk ibu yang selalu meneteskan air mata ketika kau pergi
Ingatkah engkau ketka ibumu rela tidur tanpa selimut
demi melihatmu tidur nyenyak dengan selimut membalut tubuhmu
Ingatkah engkau ketika jemari ibu mengusap lembut kepalamu?
Dan ingatkah engkau ketka air mata menetes dari mata ibumu
ketika ia melihatmu terbaring sakit?
Sesekali jenguklah ibumu yang selalu menantikan kepulanganmu
di rumah tempat kau dilahirkan
Kembalilah memohon maaf pada ibumu yang selalu rindu akan senyummu
Jangan biarkan engkau kehilangan saat-saat y
ang akan kau rindukan dimasa datang
ketika ibu telah tiada…….
Tak ada lagi yang berdiri di depan pintu menyambut kita
Tak ada lagi senyuman indah...
Tanda bahagia
Yang ada hanyalah kamar yang kosong tiada penghuninya.
Yang ada hanyalah baju yang digantung di lemari kamarnya
Tak ada lagi yang meneteskan air mata mendo’akanmu d
isetiap hembusan nafasnya
Kembalilah segera…
Peluklah ibu
Yang selalu menyayangimu…..
Ciumlah kaki ibu yang selalu merindukanmu
dan berikanlah yang terbaik diakhir hayatnya
Kenanglah semua kasih sayangnya
Ibu maafkan aku ….
Sampai kapanpun jasamu tak akan terbalas